TEMPO.CO, Jakarta - Inggris bertaruh pada keberhasilan kampanye vaksinasi cepat mereka dengan memantapkan rencana pencabutan lockdown meski varian Delta masih mengancam dunia.
Pada Senin Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan kepastian peta jalan menuju New Normal atau Normal Baru, yang ia sebut sebagai Hari Kebebasan, pada 19 Juli.
Pencabutan pembatasan Covid-19 berarti semua aktivitas dibuka kembali seperti waktu normal tanpa wajib masker. Pemerintah hanya menyarankan penggunaan masker dan menyerahkan risiko kesehatan pada penilaian individu masing-masing.
Inggris mencatatkan diri sebagai negara dengan tingkat vaksinasi cepat.
Inggris telah memiliki setidaknya 78.889.449 dosis vaksin Covid-19 sejauh ini, menurut laporan Reuters, yang dikutip 6 Juli 2021. Dengan asumsi setiap orang membutuhkan 2 dosis, itu cukup untuk memvaksinasi sekitar 59% dari populasi negara itu.
Selama seminggu terakhir dilaporkan, Inggris rata-rata sekitar 336.621 dosis diberikan setiap hari. Pada tingkat itu, dibutuhkan 40 hari lagi untuk memberikan dosis yang cukup untuk 10% populasi lainnya.
Seperti halnya Inggris, Singapura juga mengandalkan tingkat kecepatan vaksinasinya.
Pekan lalu Singapura mengumumkan akan menilai Covid-19 dari pandemi menjadi endemi, dan menyiapkan warganya untuk berdampingan dengan virus tersebut.
Peta jalan normal baru, yang diusulkan oleh tiga anggota gugus tugas Covid-19 Singapura, akan menghapus lockdown dan pelacakan kontak massal dan memungkinkan untuk kembali ke perjalanan bebas karantina dan dimulainya kembali pertemuan besar. Singapura bahkan akan berhenti menghitung kasus Covid-19 setiap hari dan akan menganggap virus corona sama seperti influenza
"Kabar buruknya adalah bahwa Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengannya di tengah-tengah kita," kata Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, dalam sebuah opini di Straits Times minggu lalu.
Kunci yang dipakai Singapura adalah tingkat vaksinasi yang tinggi. CNN melaporkan Singapura menargetkan dua pertiga populasinya menerima dosis vaksin pertama mereka pada awal Juli, dan bertujuan untuk memvaksinasi angka itu sepenuhnya pada 9 Agustus.
Karena semakin banyak orang yang divaksinasi, cara Singapura memantau jumlah infeksi Covid-19 setiap hari akan berubah. Mengikuti metode yang mirip dengan cara melacak infeksi influenza, Singapura akan memantau mereka yang jatuh sakit parah atau berapa banyak yang berada di unit perawatan intensif. Orang yang terinfeksi akan diizinkan untuk pulih di rumah.
Pasien yang menderita Mucormycosis, juga dikenal sebagai jamur hitam, terlihat di dalam bangsal rumah sakit di Ahmedabad, India, 25 Juni 2021. Para ahli menyebut penyakit dengan tingkat kematian hingga 54 persen ini berkembang akibat penggunaan berlebih obat yang menekan sistem imun selama pandemi Covid-19. [REUTERS/Amit Dave]
Amerika Serikat, salah satu dari sedikit negara dengan kampanye vaksinasi setelah Presiden Joe Biden menjabat, gagal mencapai target untuk memvaksin 70% orang dewasa AS pada 4 Juli, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.
Meski perayaan Fourth of July dibuka kembali tahun ini, namun Biden mengkhawatirkan ancaman penyebaran varian Covid-19 Delta.
Dalam pertemuan pribadi, Biden telah menanyai penasihat tentang dampak yang lebih luas dari varian yang sangat menular itu di AS, menurut orang-orang yang hadir. Dia masih menerima laporan harian tentang tingkat kasus, jumlah kematian dan prevalensi varian. Para pejabat telah menekankan bahwa orang yang divaksinasi aman, sementara mereka yang tidak divaksinasi adalah yang paling berisiko.
Sebagai tanda bahwa pandemi masih jauh dari selesai, para pejabat juga mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk memperpanjang deklarasi darurat kesehatan masyarakat untuk pandemi yang diumumkan oleh mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2020 ketika akan berakhir bulan ini.
Dan perjalanan asing ke negara-negara di mana varian Delta muncul kembali, termasuk Inggris, masih ditunda karena para pejabat berharap untuk menghindari kasus-kasus baru yang masuk ke AS, meskipun ada tekanan yang meningkat dari pemerintah asing dan industri perjalanan untuk membuka diri. Munculnya varian Delta di Inggris adalah "alasan utama" AS belum melonggarkan pembatasan perjalanan di sana, kata seorang pejabat kesehatan senior AS kepada CNN.
Israel, otoritas lain yang sukses melakukan vaksinasi dengan vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech, dikabarkan akan kembali mempertimbangkan pembatasan ketika varian Delta yang lebih menular dan mematikan menyebar di dalam perbatasannya, Times of Israel melaporkan. Israel telah melonggarkan sejumlah pembatasan dan mencabut aturan wajib masker.
Sementara itu Kementerian Kesehatan Israel pada Senin melaporkan penurunan efektivitas vaksin Covid-19 Pfizer karena penyebaran varian Delta.
Efektivitas vaksin Pfizer/BioNTech dalam mencegah infeksi dan penyakit bergejala turun menjadi 64% sejak 6 Juni, kata Kementerian Kesehatan Israel. Pada saat yang sama, vaksin itu 93% efektif dalam mencegah rawat inap dan penyakit serius akibat virus corona.
Varian Delta tampaknya menjadi ancaman serius bahkan terhadap negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.